Senin, 25 Juni 2018

Sebab-sebab dan Pencegahan Kecelakaan Kerja

Gambar terkait

sepatu safety - SEBAB-SEBAB DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
SEBAB-SEBAB KECELAKAAN

Sebab-sebab terjadinya kecelakaan terdiri dalam dua elemen, adalah ;
1. Aksi yang beresiko (UNSAFE ACTION)
2. Situasi yang beresiko (UNSAFE CONDITION)

TINDAKAN YANG BERBAHAYA

Yang disebut dengan aksi yang beresiko yaitu aksi atau prilaku manusia (pekerja) yg tidak aman atau beresiko. Dan yang disebut dengan situasi yang beresiko yaitu ; Elemen Makanis dan lingkungan yg tidak aman.
Dari pengalaman, kecelakaan umumnya terjadi oleh paduan dari ke dua elemen itu. Tapi dari penyelidikan-penyelidikan, nyatanya elemen manusia sangat menguasai menjadi efek munculnya kecelakaan.

Dari hasil kajian kalau 80% – 85% kecelakaan diakibatkan oleh kelalaian atau kekeliruan manusia, kekeliruan itu bisa jadi di buat oleh perencana pabrik, kontraktor yang bangun, pembuat mesin, entrepreneur, insinyur, pakar kimia, pakar listrik, pimpinan golongan, pelaksana, atau petugas yang melakukan pemeliharaan mesin dan perlengkapan.

Aksi manusia yang beresiko yang diakibatkan senantiasa berbentuk kelalaian, di antaranya ;
1. Lupa.
– Lupa berikan isyarat yang cukup terhadap beberapa orang seputarnya saat bakal menggerakkan perlengkapan.
– Lupa mengunci, mengamankan, menahan alat.

2. Sembarangan.
– Tidak aktifkan alat pengaman.
– Memakai alat yang salah.
– Ambil tempat dan situasi yg tidak aman
– Memakai alat pelindung diri yg tidak benar.
– Tidak mencermati atau mentaati wejangan/instruksi atasan.
– Memaksakan diri.
– Kurang pengawasan dari atasan.

KONDISI YANG BERBAHAYA

Yang termasuk dalam elemen itu yaitu ;
1. Perlengkapan, mesin dan bagian-bagiannya.
2. Bahan yang digunakan
3. Sistem produksi.
4. Lingkungan kerja.
Agar dapat melakukan mencegah pada elemen kecelakaan yang muncul dari situasi yang beresiko, terlebih dulu penting diketahui kondisi-kondisi bahaya yang bisa memicu kecelakaan, di antaranya adalah ;
– Perlengkapan kerja tangan/alat bantu yang rusak ataulah bukan prima.
– Intallasi yang kondisinya kurang baik/tidak di beri pengaman yang prima.
– Bahan yang mudah terbakar, meledak.
– Bahan kimia (B3).
– Sistem yang bersuhu atau bertekanan tinggi.
– Asap, debu, bahaya mekanis ; terjepit, tertimpa, tersembur uap/gas, dan seterusnya.
– Penerangan yg tidak cukup.
– Lantai yang licin ataulah bukan rata.
– House keeping yang buruk.

PENCEGAHAN AKIBAT TINDAKAN YANG TIDAK AMAN.

Elemen manusia menjadi yang memicu kecelakaan di pengaruhi oleh beraneka faktor, di antaranya ; latar belakang personil, keahlian, psikologis dll.
Hal seperti di atas susah dikendalikan dan dikontrol. Oleh sebab itu, salah satu cara utk menghindarkannya yaitu dengan berupaya agar setiap orang senantiasa bekerja melalui cara yang aman dan selamat dengan ikuti Prosedur dan Aturan.

Elemen yang memengaruhi seorang makanya bertindak yg tidak aman, adalah ;
– Tidak paham bagaimanakah melakukan suatu pekerjaan dengan baik.
– Tidak paham bahaya yang bisa muncul.
– Minimnya tingkat pendidikan, pengalaman dan latihan.
– Belum juga mengetahui lingkungan kerja dan belum juga kuasai tugas-tugasnya.
– Belum juga memahami sumber-sumber bahaya yang ada.
– Tidak mendalami aturan/wejangan yang ada.
– Berasumsi sepele pada ancaman bahaya yang ada.

PENCEGAHAN AKIBAT KONDISI BERBAHAYA

Dari uraian seperti tertulis diatas, maka usaha-usaha mencegah kecelakaan yang diakibatkan oleh situasi yang beresiko, di antaranya dengan ;

1. Mengikis sumber bahaya.
Menghindari pemakaian alat-alat kerja yang rusak/tidak prima, melakukan perbaikan rusaknya alat/mesin dan lengkapi sarana keamanan.

2. Mengatur sumber bahaya.
Menempatkan tutup pengaman pada sisi mesin yang berputar-putar, menempatkan tanda tanda peringatan keselamatan kerja, melakukan kontrol teratur dan mengetahui sifat-sifat bahaya yang ada. Utk perlengkapan yang rumit cara pengoperasiannya harus ada wejangan cara pengoperasian, cek daftar, tahap-tahap pengoperasian.

3. Kurangi sumber bahaya.
Memakai alat pelindung diri. Penerangan/penyuluhan perihal manfaat, cara pemanfaatan dan penggunaannya dengan cara benar.

Setelah itu dengan cara umum usaha-usaha mencegah kecelakaan kerja dapat dilakukan melalui program sebagaimana berikut ;
1. Aplikasi semua aturan dan beberapa syarat/standard keselamatan kerja sama sesuai aturan perundangan yang berlaku mulai sejak langkah percobaan.
2. penegakan disiplin melalui pengawasan dan pemantauan proses keselamatan kerja melalui cara periksa segera ditempat kerja.
3. pengawasan keselamatan yang teratur utk memahami sumber-sumber mungkin yang bertalian dengan kondisi mesin, perlengkapan dan bahan, lingkungan kerja dan sistem produksi dan tehnik pencegahannya.
4. pembinaan dan proses sikap kerja yang selamat buat beberapa tenaga kerja.
5. pendidikan dan latihan buat beberapa tenaga kerja perihal makna pentingnya keselamatan kerja.
6. penerbitan ijin kerja utk daerah kerja beresiko/terlarang, dan mempersiapkan alat pelindung diri yang sama sesuai keperluan/situasi kerja.
7. proses Job Safety Analysis (JSA) dan Job Safety Observation (JSO) dan Hazard and Operability Study (HAZOP Study)

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.