Senin, 25 Juni 2018

10 Cara Menulis Konten yang SEO Friendly

Gambar terkait

jasa pembuatan website murah di jakarta selatan - Apakah anda dapat menulis kontent SEO Friendly yg dapat bikin keduanya (user dan searchengine) menyukai dan sadar?

Apa 10 hal paling penting yang penting Kamu kenali buat menulis kontent agar dapat memiliki posisi yg baik dalam search engine dan saat yg sama dapat diketemukan dan berfungsi untuk pembaca Kamu?

1 – Apakah kontent Kamu unik dan asli?

Kontent unik dan asli tidak artinya Kamu harus memberi suatu hal yg baru atau menuturkan suatu hal yg tidak sempat disebutkan sebelumnya, ini artinya tulisan Kamu selayaknya tidak jadi salinan yg sama persis dari beberapa website website berbeda atau sumber online.

Google sangat baik dalam mengidentifikasi kontent duplikat dan tiada alasan untuk mereka buat berikan posisi pada halaman website atau website website dengan kontent yg copy-paste.

Apa yg mereka perlukan dalam indeks mereka merupakan halaman website yg menjawab permohonan pelacakan orang dan halaman website yg lebih unik yg mereka punya, jadi tambah banyak peluang buat bikin pengunjungnya konsisten bahagia dan bertandang kembali.

Sertakan link kembali pada sumber asli tidak bikin kontent Kamu unik – salah satu kekeliruan yg di buat banyak blogger merupakan menyalin kontent dari sebuah website website, mempublikasikannya sendiri dan lalu beri tambahan link kembali pada sumber aslinya.

Meskipun hal tersebut nampak bagus dilakukan dengan cara budaya, dalam soal kekhasan kontent ini tidak membuat perubahan apa pun.

Kontent di website Kamu masihlah duplikat dan tidak tawarkan suatu hal yg baru ke Google.

Bagaimanakah Kamu meyakinkan kontent Kamu unik? – Saya memakai copyscape, alat yg terlalu mungkin Kamu memasukkan teks dan bakal memberitahu Kamu apakah ini ‘unik’ ataulah tidak.

Kalau tidak, maka Kamu dapat melakukan pergantian sampai salinan Kamu 100% ‘asli’.

Lihat juga : jasa pembuatan web jakarta selatan

2 – Jalankan pekerjaan rumah Kamu sebelum saat menulis judul postingan Anda
Jalankan pekerjaan rumah Kamu sebelum saat anda menulis judul postingan. Judul posting penting karena beraneka alasan dan judul terstruktur dengan baik bakal menolong :

  • Search engine sadar apa halamannya 
  • Pemakai sadar kalau itu merupakan suatu hal yg ingin mereka click dan baca 
  • Newsletter pelanggan memastikan apakah itu merupakan e mail yg ingin mereka buka dan baca 
  • Sistim periklanan bakal memastikan apakah itu merupakan halaman yg ingin mereka iklankan atau tidak 

Ini bisa ialah salah satu elemen search engine optimation halaman yg paling penting
Jadi, bagaimanakah Kamu memilih judul postingan yg penuhi persyaratan diatas :


  • Jalankan analisa keyword Kamu buat paham apa yg di cari orang yg mengenai dengan tema halaman Kamu. 
  • Mencari Google, Yahoo dan Bing memakai keyword Kamu buat menemukannya judul mengenai. Tulis anjuran yg Kamu miliki saat mengetikkan keyword di kotak telusur dan gulir ke bawah halaman hasil pelacakan buat menyaksikan apa yg orang berbeda mencari. 
  • Saat Kamu memastikan susunan basic judul Kamu (dengan memakai dua langkah yg diterangkan diatas), coba bikin judul Kamu lebih sosial dan menarik untuk pemakai. Coba buat memikirkan seperti pemakai dan menilainya apakah judul Kamu bakal mendorong Kamu buat mengeklik dan datang ke halaman ini. 
  • Pastikan panjang judul Kamu kurang dari 65 pembawaan. 
Penting : Sembari perhitungkan panduan diatas, pikirlah kalau barisan keyword dalam judul ini penting – jadi coba buat memasukkan keyword Kamu lebih dahulu dan lalu beberapa kata yang lain.

Misalnya : kalau keyword tujuan Kamu merupakan “Google SEO”, maka tersebut disini beberapa judul yg direkomendasi dengan yg paling efisien dipertunjukkan dibagian atas daftar.

  • Praktek Google SEO Terbaik 
  • Praktek paling baik buat Google SEO 
  • Cara Optimasi SEO buat web anda 
  • Bagaimana caranya bikin kontent yg diminati Google? 

3 – Perhatikan pendahuluan Anda
Saat merayapi web website, search engine ingin menyadari konteks web dan memastikan apakah itu merupakan suatu hal yang penting ikut serta dalam indeks mereka, lewat langkah paling cepat.

Pekerjaan Kamu merupakan menolong mereka dengan katakan keyword Kamu dalam paragraf tipe pengantar diawal halaman Kamu.

4 – Jangan sampai lupakan bodi halaman
Setelah menuturkan hal semacam tersebut diatas (point 3), dan seperti yg disebutkan Matt Cutts dari Google dalam video webmaster singkat itu, jangan sampai lupa perihal isi tulisan.

Itu artinya kalau sesaat Kamu harus memberi perhatian yg diperlukan pada judul dan uraian halaman Kamu, Kamu mesti perhitungkan buat beri tambahan keyword Kamu dengan cara alami ke isi tulisan juga.

5 – Interlinking bagus buat SEO
Banyak website memakai tautan internal dan banyak bertebaran artikel selalu untuk menganjurkan saya buat memakai tautan internal di artikel web mereka buat bikin jaring kecil mereka sendiri didalam website website mereka.

Saya menulis sebuah artikel perihal dasar penautan internal yang bisa Kamu pertimbangkan, akan tetapi Kamu dapat juga menyaksikan sekejap setiap artikel Wikipedia buat menyaksikan bagaimanakah mereka memakai tautan internal buat membuat jadi lebih mudah navigasi pemakai.

6 – Membuat agar cantik teks
Kembali pada bln. Mei 2011, Amit Singhal (Eks kepala Tim Google Pencarian), menerbitkan rangkaian dasar buat website website memiliki kualitas tinggi di Google Webmaster central.

Wajar, beberapa salah satunya bersangkutan dengan bagaimanakah teks/isi halaman di sajikan terhadap pemakai.

Penting saat buat persiapan halaman Kamu buat berikan perhatian pada terperinci dan mempermudah pemakai buat memindai melalui teks buat menemukannya yg mereka hendaki.

Buatlah halaman terlihat bagus dengan beri tambahan huruf tebal, miring, lukis, video, paragraf dan judul kecil.

Beriizin saya mengklarifikasi itu, “Jika saya memperindah teks saya, apakah ini bakal berikan saya posisi yg lebih baik? ”. Tentunya tidak, tetapi dapat menolong lewat langkah berbeda yg dengan cara tidak segera dapat memengaruhi posisi web Kamu.

7- Tunjukkan nama penulis dan bio
Website tidak akan anonim, itu artinya kalau saat mempublikasikan kontent di halaman website Kamu juga perlu perlihatkan detil perihal penulisnya.

Hal tersebut paling utama berlaku buat tema yg peka seperti tema mengenai kesehatan, keuangan etc akan tetapi umumnya perlihatkan kabar penulis bikin halaman diakui.

Cara paling baik buat melaksanakannya yakni dengan beri tambahan kotak bio penulis kecil dibawah artikel Kamu, mirip contoh dibawah ini.

8 -Gunakan lukis dan optimalkan
Lukis bagus buat pemakai karena bikin kontent jadi kurang melelahkan dan mudah di baca. Mereka bagus pula buat search engine karena itu merupakan cara penambahan buat lebih menyadari perihal halaman tertentu.

Praktek paling baik buat memakai lukis dalam kontent Kamu mencakup :

  • Pakai lukis yg memiliki hak cipta yg diperlukan 
  • Maksimalkan ukuran lukis karena Kamu tak mau lukis Kamu perlambat website Anda 
  • Pakai teks ALT buat mendeskripsikan gambarnya – Kamu juga bisa memasukkan kata kunci 
  • Pakai nama file lukis yg artinya, bukan hanya angka atau pembawaan yg tidak terkait 

9 – Baca lagi
Gak perlu disebutkan kembali, tetapi Kamu tak mau menerbitkan suatu hal yg memiliki kekeliruan ejaan, kekeliruan tata bhs, kalimat tidak berarti atau hanya teks yg tidak logis.

Sebelum saat menghimpit tombol publish pastikan Kamu periksa kepatuhan pada dasar yg di jelaskan diatas dan terbaca dengan baik tanpa ada kekeliruan atau kelalaian.

10 – Apakah kontent Kamu lebih baik ketimbang persaingan?
Itu merupakan anjuran paling akhir saya, tetapi yg sangat penting.

Kita semua paham kalau ada beberapa persaingan perebutan pada apapun yg Kamu publikasikan di Internet dan search engine memiliki pekerjaan yg sangat sukar dalam memastikan apa yang penting diperlihatkan di tempat paling atas mereka.

“Untuk menaikkan peluang Kamu memperoleh tempat yg lebih baik di SERPS, Kamu harus meyakinkan kalau halaman Kamu lebih baik ketimbang yg berbeda. ”

Kamu perlu menekankan mereka kalau kontent Kamu lebih berguna untuk pencari ketimbang yg telah ada di dalam indeks mereka.

Tentunya, ada lebih banyak elemen yg berfungsi seperti otoritas domain, back link, yg menulis halaman etc tetapi yg dapat Kamu jalankan jadi langkah awal merupakan melakukan beberapa penelusuran sebelum saat menghimpit tombol publish.

Jadi, saat Kamu merampungkan sebuah halaman dan siap buat ditampilkan, mencari di Google buat memperoleh judul halaman Kamu dan check dengan cermat website website di 10 tempat pertama.

Banding dengan halaman Kamu dalam bagian berikut :

  • Berapakah panjang rata-rata kontent, dari sisi beberapa kata? Kalau salinan Kamu semakin lebih sedikit, maka sebelum saat menyambung, Kamu dapat perhitungkan buat beri tambahan lebih banyak kontent. 
  • Apa tipe kontent yg dipunyai halaman berbeda? Apakah mereka memiliki banyak lukis, video? Bagaimana caranya membandingkannya dengan halaman Kamu? 
  • Kwalitas kabar? Ketika sampai pada kwalitas kabar yang di dapatkan, apakah halaman Kamu lebih baik ketimbang yg berbeda dan apakah itu lebih berguna untuk pemakai? 
  • Kesimpulan 
  • Kalau kita berkata perihal kontent SEO friendly kita maksudkan kontent yg dapat dengan mudah dipahami oleh mesin pencari. 

Jadi tambah mereka dapat sadar perihal halaman Kamu, jadi tambah besar kesempatan Kamu raih posisi yg lebih baik dalam hasil pelacakan mereka.

Faktor-faktor seperti kekhasan kontent, judul postingan, pendahuluan, teks body, susunan penautan internal, penampakan halaman, bhs menulis dan lukis sangat penting dalam copywriting SEO.

Sebab-sebab dan Pencegahan Kecelakaan Kerja

Gambar terkait

sepatu safety - SEBAB-SEBAB DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
SEBAB-SEBAB KECELAKAAN

Sebab-sebab terjadinya kecelakaan terdiri dalam dua elemen, adalah ;
1. Aksi yang beresiko (UNSAFE ACTION)
2. Situasi yang beresiko (UNSAFE CONDITION)

TINDAKAN YANG BERBAHAYA

Yang disebut dengan aksi yang beresiko yaitu aksi atau prilaku manusia (pekerja) yg tidak aman atau beresiko. Dan yang disebut dengan situasi yang beresiko yaitu ; Elemen Makanis dan lingkungan yg tidak aman.
Dari pengalaman, kecelakaan umumnya terjadi oleh paduan dari ke dua elemen itu. Tapi dari penyelidikan-penyelidikan, nyatanya elemen manusia sangat menguasai menjadi efek munculnya kecelakaan.

Dari hasil kajian kalau 80% – 85% kecelakaan diakibatkan oleh kelalaian atau kekeliruan manusia, kekeliruan itu bisa jadi di buat oleh perencana pabrik, kontraktor yang bangun, pembuat mesin, entrepreneur, insinyur, pakar kimia, pakar listrik, pimpinan golongan, pelaksana, atau petugas yang melakukan pemeliharaan mesin dan perlengkapan.

Aksi manusia yang beresiko yang diakibatkan senantiasa berbentuk kelalaian, di antaranya ;
1. Lupa.
– Lupa berikan isyarat yang cukup terhadap beberapa orang seputarnya saat bakal menggerakkan perlengkapan.
– Lupa mengunci, mengamankan, menahan alat.

2. Sembarangan.
– Tidak aktifkan alat pengaman.
– Memakai alat yang salah.
– Ambil tempat dan situasi yg tidak aman
– Memakai alat pelindung diri yg tidak benar.
– Tidak mencermati atau mentaati wejangan/instruksi atasan.
– Memaksakan diri.
– Kurang pengawasan dari atasan.

KONDISI YANG BERBAHAYA

Yang termasuk dalam elemen itu yaitu ;
1. Perlengkapan, mesin dan bagian-bagiannya.
2. Bahan yang digunakan
3. Sistem produksi.
4. Lingkungan kerja.
Agar dapat melakukan mencegah pada elemen kecelakaan yang muncul dari situasi yang beresiko, terlebih dulu penting diketahui kondisi-kondisi bahaya yang bisa memicu kecelakaan, di antaranya adalah ;
– Perlengkapan kerja tangan/alat bantu yang rusak ataulah bukan prima.
– Intallasi yang kondisinya kurang baik/tidak di beri pengaman yang prima.
– Bahan yang mudah terbakar, meledak.
– Bahan kimia (B3).
– Sistem yang bersuhu atau bertekanan tinggi.
– Asap, debu, bahaya mekanis ; terjepit, tertimpa, tersembur uap/gas, dan seterusnya.
– Penerangan yg tidak cukup.
– Lantai yang licin ataulah bukan rata.
– House keeping yang buruk.

PENCEGAHAN AKIBAT TINDAKAN YANG TIDAK AMAN.

Elemen manusia menjadi yang memicu kecelakaan di pengaruhi oleh beraneka faktor, di antaranya ; latar belakang personil, keahlian, psikologis dll.
Hal seperti di atas susah dikendalikan dan dikontrol. Oleh sebab itu, salah satu cara utk menghindarkannya yaitu dengan berupaya agar setiap orang senantiasa bekerja melalui cara yang aman dan selamat dengan ikuti Prosedur dan Aturan.

Elemen yang memengaruhi seorang makanya bertindak yg tidak aman, adalah ;
– Tidak paham bagaimanakah melakukan suatu pekerjaan dengan baik.
– Tidak paham bahaya yang bisa muncul.
– Minimnya tingkat pendidikan, pengalaman dan latihan.
– Belum juga mengetahui lingkungan kerja dan belum juga kuasai tugas-tugasnya.
– Belum juga memahami sumber-sumber bahaya yang ada.
– Tidak mendalami aturan/wejangan yang ada.
– Berasumsi sepele pada ancaman bahaya yang ada.

PENCEGAHAN AKIBAT KONDISI BERBAHAYA

Dari uraian seperti tertulis diatas, maka usaha-usaha mencegah kecelakaan yang diakibatkan oleh situasi yang beresiko, di antaranya dengan ;

1. Mengikis sumber bahaya.
Menghindari pemakaian alat-alat kerja yang rusak/tidak prima, melakukan perbaikan rusaknya alat/mesin dan lengkapi sarana keamanan.

2. Mengatur sumber bahaya.
Menempatkan tutup pengaman pada sisi mesin yang berputar-putar, menempatkan tanda tanda peringatan keselamatan kerja, melakukan kontrol teratur dan mengetahui sifat-sifat bahaya yang ada. Utk perlengkapan yang rumit cara pengoperasiannya harus ada wejangan cara pengoperasian, cek daftar, tahap-tahap pengoperasian.

3. Kurangi sumber bahaya.
Memakai alat pelindung diri. Penerangan/penyuluhan perihal manfaat, cara pemanfaatan dan penggunaannya dengan cara benar.

Setelah itu dengan cara umum usaha-usaha mencegah kecelakaan kerja dapat dilakukan melalui program sebagaimana berikut ;
1. Aplikasi semua aturan dan beberapa syarat/standard keselamatan kerja sama sesuai aturan perundangan yang berlaku mulai sejak langkah percobaan.
2. penegakan disiplin melalui pengawasan dan pemantauan proses keselamatan kerja melalui cara periksa segera ditempat kerja.
3. pengawasan keselamatan yang teratur utk memahami sumber-sumber mungkin yang bertalian dengan kondisi mesin, perlengkapan dan bahan, lingkungan kerja dan sistem produksi dan tehnik pencegahannya.
4. pembinaan dan proses sikap kerja yang selamat buat beberapa tenaga kerja.
5. pendidikan dan latihan buat beberapa tenaga kerja perihal makna pentingnya keselamatan kerja.
6. penerbitan ijin kerja utk daerah kerja beresiko/terlarang, dan mempersiapkan alat pelindung diri yang sama sesuai keperluan/situasi kerja.
7. proses Job Safety Analysis (JSA) dan Job Safety Observation (JSO) dan Hazard and Operability Study (HAZOP Study)

Minggu, 10 Juni 2018

K3 dalam mengoperasikan Komputer

Gambar terkait

sepatu safety - Dalam aplikasi tehnologi info dan komunikasi harus di perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja, hingga peranan tehnologi dalam kehidupan manusia jadi sumber pemecahan problem bukanlah sumber problem. Kehadiran computer sangat mensupport penyelesaian pekerjaan yang memerlukan waktu cepat dan hasil yang baik.

Aplikasi computer yang multiguna, seperti pemrosesan kata, angka, gambar, media presentasi, perhitungan statistik, multimedia, dsb. Mengharuskan pengguna computer ketahui kriteria Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam memakai computer.

Kesehatan berhubungan dengan pemakai computer, sedang keselamatan kerja berhubungan dengan pemakai dan piranti computer yang dipakai. Bila kriteria Kesehatan dan Keselamatan Kerja dipenuhi maka kesehatan semakin lebih terjamin, piranti computer semakin lebih awet/tahan lama dan hasil yang diraih semakin lebih baik.

Banyak hal yang terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yaitu seperti berikut :

1. Mengatur Tempat Duduk
Dalam terminologi computer terdapat pengetahuan yang pelajari bagaimana mengatur tempat duduk yang benar dimuka computer. Pengetahuan itu diberi nama Ergonik.
Cara dan tempat duduk yang benar yaitu sebaga berikut :
a. Tempat kaki janganlah bersila dan upayakan kaki kiri agak maju, sedang kaki
kanan agak di belakang. Ke-2 kaki janganlah sejajar atau bengkok (lutut
bersilangan) karena juga akan menyebabkan cepat pegal.
b. Tempat tangan ditempatkan pada tempat pengetikan yang benar menurut system
pengetikan yang benar (system 10 jari).
c. Tempat tubuh janganlah membungkuk dan upayakan tegak dan relaks, jangan
terlalu tegang karena dengan tempat tegang pinggang terasa tidak nyaman.
d. Upayakan pandangan mata tertuju pada naskah yang juga akan diketik. Jangan
terus menerus lihat ke monitor karena juga akan menyebabkan mata cepat
capek, bahkan juga dapat mengganggu kesehatan mata.
e. Upayakan Memakai kursi yang nyaman digunakan (ada sandaran punggung
dan sandaran sikunya).

2. Mengatur Jarak Pandang Mata
Jarak Pandang mata ke layar monitor upayakan janganlah terlalu jauh atau terlalu dekat karena mengakibatkan mata jadi cepat capek. Penyusunan jarak pandang mata yang tepat juga akan buat kita nyaman bekerja dan melindungi kesehatan mata. Berikut ini banyak hal yang perlu di perhatikan dalam penyusunan jarak pandangan mata ke layar monitor.
a. Upayakan letak monitor sejajar dengan pandangan mata.
b. Janganlah terus menerus lihat monitor, alihkan pandangan ke arah
teks/naskah dan papan keyboard. Hal semacam ini untuk kurangi kelelahan mata
dan munculnya iritasi mata.
c. Atur jarak pandang pada mata dan monitor 46-47 cm.
d. Atur ketajaman (contrast) dan brightness (terang) monitor.
e. Atur jarak tubuh dengan monitor sekitar satu lengan.
f. Atur Tempat monitor dan keyboard lurus dengan pandangan.
g. Jauhi pencahayaan yang menyilaukan mata atau pencahayaan yang
kurang terang.

Menurut penilaian beberapa pakar (Haider), beragam efek negatif yang muncul dari beberapa pemakai computer, yakni berdasar pada penilaian simulatif, tunjukkan kalau makin lama orang bekerja dimuka layar computer juga akan mendapatkam miopi (rabun jauh) yang makin besar. Biasanya sering terjadi yang dirasakan pada mata, yaitu iritasi dan kemelut.

Pakar beda (sauter) berdasar pada analisa photografik memiliki pendapat kalau yang memengaruhi unjuk kerja seseorang operator computer dapat diakibatkan oleh dua aspek, yakni dari pojok penglihatan dan papan tulis. Pojok penglihatan berhubungan erat dengan beban pada leher, punggung, dan bahu. sedang papan tulis berhubungan erat dengan desakan pada lengan dan tangan.

Tempat duduk berhubungan dengan meja dan kursi computer yang dipakai, maka yang perlu di perhatikan yaitu : 

a. Mengatur dan memilih meja komputer
1. Meja diperlengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest)
2. Bagian bawah meja memberi ruang gerak bebas untuk kaki.
3. Tinggi meja computer sekitar 55-75 cm (sesuai dengan ukuran
kursinya dan dengan tinggi operatornya).
4. Tempat keyboard dan mouse pada meja mudah dijangkau.
5. Meja computer stabil/tidak mudah bergoyang.

b. Mengatur dan memilih kursi
1. Kursi fleksibel yang bisa ikuti lekuk punggung dan sandarannya
dan tingginya dapat ditata.
2. Tinggi kursi sesuai dengan kaki agar tidak menggantung pada saat
duduk.
3. Kursi baiknya di beri roda hingga mudah digerakkan.
Terkecuali tempat duduk dan pandangan, hal yg tidak kalah penting dalam melindungi kesehatan dan keselamatan kerja yaitu memilih type monitor yang baik. Monitor yang baik yaitu monitor yang memiliki radiasi kecil dan memerlukan daya listrik yang kecil. Type monitor LCD lebih baik dibanding type CRT. Karena monitor type LCD (Liquid Crystal Display) memiliki efek radiasi pancaran yang rendah dan tidak menyebabkan kelelahan pada mata. Diluar itu memakai daya listrik yang lebih kecil dibanding dengan layar monitor type CRT. Namun harga monitor ini masih tetap sangat mahal dibanding dengan monitor umum (CRT). Kalau kita memakai monitor type CRT baiknya memakai Screen Filter yang juga akan kurangi radiasi yang diakibatkan oleh monitor itu.
Ada beberapa ketentuan yang baiknya di perhatikan untuk melindungi keamanan dan keawetan piranti TIK.

Berikan sistem grounding : Ada saatnya kita rasakan setrum listrik pada body chasing atau monitor yang dipakai, hal semacam ini karena masih tetap ada sisa tegangan yang ada pada chasing dan body monitor. Untuk menangani hal semacam ini baiknya dipakai sistem grounding, yakni menyalurkan sisa tegangan listrik ke tanah. Langkahnya : Buat aliran kabel dari body chasing/monitor ke tanah.
Memilih power suplai yang baik : Penyebabnya utama keawetan piranti TIK yaitu suplai listrik yang stabil. Karenanya diperlukan Power Suplai yang baik. Meskipun harga nya lebih mahal, pemakaian Power Suplai atau Catu Daya yang stabil sangat disarankan karena juga akan beresiko untuk keawetan piranti dan system computer.

Memakai stabilizer dan UPS : Peranan stabilizer yaitu menyetabilkan tegangan listrik dari PLN. Ada saatnya listrik yang berada di perumahan kita alami kenaikan atau penurunan tegangan, hal semacam ini dapat mengakibatkan rusaknya pada piranti TIK. Untuk menangani hal semacam ini dipakai stabilizer.

Diluar itu ada pemutusan arus listrik yang mendadak dari PLN atau tanpa ada kesengajaan Power Off tertekan, sangat mungkin data yang sudah kita susun jadi hilang karena belum juga sempat menyimpannya. Karenanya diperlukan UPS (Uninterruptable Power Suplai). Dengan UPS, arus listrik masih tetap dapat mengalir ke computer kita untuk beberapa saat hingga peluang untuk menyelamatkan data masih tetap ada. Diluar itu rusaknya piranti TIK dapat diminamalisir.

Senin, 04 Juni 2018

PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA

Gambar terkait

A. Pendahuluan
sepatu safety - Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu masalah penting dalam setiap proses operasional, baik di sektor tradisional maupun modern. Kecelakaan di tempat kerja dapat membunuh dan memakan lebih banyak korban. Riset yang dilakukan International Labour Organization (ILO) yang dimuat dalam Majalah Tempo menghasilkan kesimpulan bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal atau setara dengan satu orang tiap 15 detik, atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Secara keseluruhan, kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita dalam pekerjaan seperti membongkar zat kimia beracun.

Kecelakaan tidak terjadi begitu saja. Setiap kecelakaan yang terjadi pasti ada penyebabnya. Kelalaian perusahaan yang semata-mata memusatkan diri pada keuntungan dan kegagalan pemerintah untuk meratifikasi konvensi keselamatan internasional atau melakukan pemeriksaan buruh merupakan dua penyebab besar kematian pada pekerja.

Di Indonesia, undang-undang keselamatan kerja yang berlaku tidak secara otomatis meningkatken kondisi di tempat kerja. Bagi perusahaan yang melanggar peraturan hanya mendapatkan hukuman ringan sehingga mereka tidak merasa takut malakukan pelanggaran tersebut.

Dalam era pasar sangat dibutuhkan peningkatan produktivitas kerja untuk dapat bersaing dan mampu menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Penerapan peraturan perundang-undangan dan pengawasan serta perlindungan terhadap karyawan atau buruh harus sangat diperhatikan manajemennya. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja sangat mempengaruhi terbentuknya sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan berkualitas dari tenaga kerja itu sendiri.

Selain keselamatan kerja, setiap kecelakaan kerja harus selalu dianalisis untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, akibatnya, dan langkah apa yang perlu diambil dalam rangka pencegahannya. Maksud dari analisis tersebut adalah untuk memberikan jawaban mengapa kecelakaan atau kematian akibat kerja terjadi, sehingga dapat ditentukan bagaimana mencegah agar kecelakaan sejenis tidak terjadi lagi. Perusahaan harus merencanakan pengelolaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan, produk barang dan jasa yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Pengendalian kecelakaan kerja dapat dilaksanakan dengan metode: pengendalian teknik/ rekayasa yang meliputi eliminasi, substitusi, isolasi, ventilasi dan higiene sanitasi; pendidikan dan latihan; pembangunan kesadaran motivasi; evaluasi melalui audit internal, penyelidikan insiden dan etiologi serta penegakan hukum.

Dalam makalah ini akan dipaparkan tentang kasus terjadinya kematian pada enam orang pekerja kapal yang tewas ketika membersihkan kapal CPO (Crude Palm Oil) yang dimuat di Surat Kabar Kompas, Bulan November 2007 halaman 22.

B. Pembahasan
Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yakni peristiwa yang tidak diinginkan/diharapkan, tidak diduga, tidak disengaja terjadi dalam hubungan kerja yang berdampak pada kerugian berupa cidera pada pekerja, kerusakan barang-barang produksi dan kehilangan waktu selama proses produksi. Kecelakaan kerja terjadi oleh karena kontak dengan substansi atau sumber energi melebihi Nilai Ambang Batas (NAB).

Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi :
1. Kecelakaan industri (industrial accident), yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
2. Kecelakaan dalam perjalanan (community accident), yaitu kecelakaan yang terjadi di luar tempat kerja yang berkitan dengan hubungan kerja.
Dalam kasus di atas, kematian pada enam pekerja diduga karena terpapar bahan kimia berbahaya di Kapal minyak sawit mentah, Kapuas Jaya I yang berlokasi di Kelurahan Pulau Galang Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu Riau pada tanggal 31 Oktober 2007 dan terjadi pada tengah malam. Paparan zat kimia berbahaya tersebut dapat mengakibatkan terjadinya asphyxia apalagi bila kadar bahan kimia tersebut telah melampaui Kadar Tertinggi yang Diperkenankan (KTD)/ ceiling. Pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri yang berhubungan dengan paparan bahan kimia berbahaya dan tidak ada pengawasan dari supervisor. Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pelaksanaan pembersihan sepertinya belum dilaksanakan oleh pekerja atau kemungkinan belum adanya prosedur atau aturan untuk melakukan pekerjaan pembersihan kapal CPO tersebut. Kecelakaan terjadi pada malam hari, dimana konsentrasi kerja menurun dan membutuhkan pencahayaan yang adekuat.

Berdasarkan hal tersebut di atas, kecelakaan yang terjadi pada enam orang pekerja tersebut merupakan kecelakaan atau kematian akibat kerja karena terjadi di tempat kerja dan termasuk dalam kriteria kecelakaan kerja yang tercantum dalam Undang-Undang nomor 3 tahun 1992 dan tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Kecelakaan kerja dalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui (UU no. 3 tahun 1992, Bab I pasal 1 ayat 6). Sedangkan menurut Undang-undang nomor 1 tahun 1970 Bab 1 Pasal 1 ayat 1, yang dimaksud dengan tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.

Kecelakaan kerja terjadi tanpa disangka dalam waktu sekejap mata. Dalam setiap kejadian, empat faktor bergerak dalam satu kesatuan berantai, yaitu: faktor lingkungan, faktor bahaya, faktor peralatan dan perlengkapan dan faktor manusia.

Secara umum kecelakaan kerja dapat terjadi disebabkan oleh :

1. Kecelakaan industri (industrial accident), yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
2. Kecelakaan dalam perjalanan (community accident), yaitu kecelakaan yang terjadi di luar tempat kerja yang berkitan dengan hubungan kerja.

Heinrich (1931) dalam risetnya menemukan teori yang dinamakan “Teori Domino”. Setiap kecelakaan yang menimbulkan cedera, terdapat lima faktor secara berurutan yang digambarkan sebagai domino yang berdiri sejajar, yaitu: kebiasaan, kesalahan seseorang, perbuatan dan kondisi yang tidak aman (hazard), kecelakaan serta cedera.

Birds (1967) memodifikasi “Teori Domino” dengan mengemukakan Teori Manajemen” yang berupa lima faktor dalam urutan kecelakaan, yaitu: manajemen, sumber penyebab dasar, gejala, kontak dan kerugian. Cara penggolongan sebab-sebab kecelakaan di berbagai negara tidak sama. Namun ada kesamaan umum, yaitu bahwa kecelakaan disebabkan oleh dua golongan penyebab, yaitu :

a. Tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts). Contohnya: peralatan pengaman/pelindung/rintangan yang tidak memadai/ tidak memenuhi syarat; bahan/peralatan rusak; terlalu sesak/ sempit; sistem-sistem tanda peringatan yang kurang memadai; bahaya kebakaran dan ledakan; housekeeping yang buruk; lingkungan berbahaya/ beracun; bising dan paparan radiasi.

b. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition). Contohnya: gagal untuk memberi peringatan; gagal mengamankan; bekerja dengan kecepatan yang salah; menyebabkan alat-alat tidak berfungsi; menggunakan alat yang rusak; menggunakan alat yang salah; kegagalan dalam memakai alat pelindung diri; membongkar secara salah; dan mengangkat secara salah.
Dari penyelidikan-penyelidikan, ternyata faktor manusia dalam timbulnya kecelakaan sangat penting. Selalu ditemui dari hasil penelitian bahwa, rata-rata diatas 50 % kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia. Suma’mur mengatakan bahwa sekitar 70-80% kecelakaan kerja karena faktor kelalaian dan kesalahan manusia. Bahkan pakar K3 ada yang berpendapat, bahwa kecelakaan secara langsung atau tidak langsung jika dirunut ke belakang penyebabnya oleh karena faktor manusia. Kesalahan-kesalahan tersebut mungkin saja dilakukan oleh perencanaan dan manajemen perusahaan, oleh kontstruktor pembuat kapal atau perancang mesin atau alat, pengusaha, insinyur teknik dan para ahli, supervisor, operator, atau petugas yang melakukan pemeliharaan dan perawatan peralatan dan tempat kerja.

Dalam melakukan identifikasi bahaya, langkah-langkah yang seharusnya dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan atau penyakit akibat kerja adalah:

1. Identifikasi Bahaya
Aktivitas yang seharusnya dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya adalah:
a. Berkonsultasi dengan pekerja mengenai masalah apa yang ditemukan, dan keadaan bahaya yang belum terdokumentasi.
b. Berkonsultasi dengan Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
c. Mempertimbangkan peralatan dan material yang digunakan pekerja
d. Pemantauan lingkungan kerja.
Dalam kasus di atas, kegiatan pembersihan kapal CPO dilakukan tanpa adanya identifikasi bahaya yang mungkin akan terjadi sehingga pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri dan belum adanya prosedur untuk pembersihan kapal sehingga pekerja tidak terlindungi jiwanya dari bahaya yang mungkin dapat terjadi.

2. Menilai Risiko dan Seleksi Prioritas
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan prioritas pengendalian terhadap risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Tujuannya untuk menentukan prioritas tindak lanjut. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peluang terjadinya sebuah insiden diantaranya:
a. Berapa kali situasi terjadinya
Semakin besar paparan maka akan semakin besar peluang insiden yang akan terjadi. Sehingga harus dipertimbangkan terlebih dahulu paparan apa yang terdapat dalam kapal CPO tersebut untuk mengurangi terjadinya insiden kecelakaan akibat kerja.
b. Berapa orang yang terpapar
Semakin banyak orang yang terkena, maka semakin banyak insiden yang akan terjadi. Dalam kasus ini, dari dua orang yang menjadi korban sebelumnya kemudian bertambah menjadi enam orang. Apabila tidak segera diketahui penyebabnya, maka akan semakin banyak korban.
c. Ketrampilan dan pengalaman orang yang terkena
Pelatihan ketrampilan dan kompetensi yang memadai dalam aktivitas dapat mengurangi insiden. Dalam kasus tersebut, kemungkinan pekerja tidak mendapatkan pelatihan dan kompetensi yang memadai sehingga terjadi kecelakaan kerja.
d. Berbagai karakteristik khusus personel yang terlibat
Bila pekerja mempunyai riwayat penyakit pernafasan, maka risiko meninggal akibat paparan zat kimia akan semakin tinggi.
e. Durasi paparan
Semakin lama paparan, maka semakin tinggi peluang yang terjadi. Zat kimia dalam kapal CPO sangat cepat bereaksi dengan tubuh sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menyebabkan orang meninggal.
f. Pengaruh posisi seseorang terhadap bahaya
Semakin dekat dengan sumber bahaya akan semakin tinggi peluang terjadinya risiko. Pekerja yang tadinya dalam posisi aman, karena bermaksud untuk menolong temannya maka ia menjadi dekat dengan sumber bahaya dengan tanpa disadari sehingga dia juga menjadi terpapar bahaya sehingga menyebabkan meninggal dunia.
g. Distraksi, tekanan waktu atau kondisi tempat kerja yang dapat mempengaruho kehati-hatian dalam melakukan aktivitas.
h. Jumlah material atau tingkat paparan
Jumlah paparan dan tingkat paparan dalalm kasus ini belum diketahui, karena sebelum melakukan pembersihan tidak dilakukan analisis ataupun penilaian terhadap bahaya yang mungkin terjadi.
i. Kondisi lingkungan dan kondisi peralatan
j. Efektivitas pengendalian yang ada apakah telah dilaksanakan atau belum.

3. Menetapkan Pengendalian
Dalam melakukan pengendalian harus dimulai dari tindakan yang terbesar. Tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan untuk menghilangkan penyebab bahaya jika tidak memungkinkan dilakukan tindakan pencegahan atau mengurangi peluang terjadinya risiko adalah: dengan mengganti peralatan (substitusi); melakukan desain ulang dari perangkat kerja (engineering); melakukan isolasi sumber bahaya. Dalam kasus ini seharusnya dilakukan isolasi terhadap sumber bahaya terlebih dahulu sebelum menugaskan kepada pekerja untuk membersihkan kapal CPO.
Diberdayakan oleh Blogger.